DOMESTIC MARKET REVIEW

IHSG [Resistance : 6680] [Pivot : 6630] [Support : 6580]

Penguatan IHSG dapat berlanjut ke kisaran 6650-6680, meski IHSG diperkirakan fluktuatif di awal perdagangan Jumat (10/12) dipengaruhi pelemahan mayoritas indeks global pada Kamis (9/12). Pelebaran positive slope pada Stochastic RSI dan MACD menjadi sinyal kuat potensi rebound lanjutan tersebut. Katalis positif eksternal berasal dari realisasi inflasi Tiongkok di November 2021 (2.3% yoy) yang lebih rendah dari perkiraan (2.5% yoy). Tiongkok juga mencatatkan penurunan Producer Prices Index dari 13.5% yoy di Oktober 2021 menjadi 12.9% yoy di November 2021. Kedua data tersebut dapat menjadi sinyal bahwa tekanan inflasi akibat global supply chain disruption mulai mereda. Data lain yang mendukung sinyal tersebut adalah kenaikan nilai ekspor (+4.1% mom) dan impor (+5% mom) Jerman di Oktober 2021. Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data penjualan retail yang diperkirakan membaik di Oktober 2021, sejalan dengan kenaikan consumer confidence index ke level 113.4 di Oktober 2021 dari 95.5 di September 2021. Sebagai informasi, consumer confidence index Indonesia kembali naik ke 118.5 di November 2021. Oleh sebab itu, saham-saham yang berkaitan dengan konsumsi masyarakat, seperti ACES, ERAA, INDF, TLKM dan SIDO dapat diperhatikan. Saham lain yang dapat dicermati adalah BBKP, HRUM, TINS, TOWR dan SCMA.

POINTS OF INTEREST

• Indeks-indeks Wall Street melemah pada perdagangan Kamis (9/12).

• U.S. Inflation diperkirakan naik ke level 6.8% yoy di November 2021, level tertinggi sejak Juni 1982.

• Realisasi inflasi Tiongkok di November 2021 (2.3% yoy) lebih rendah dari perkiraan (2.5% yoy). Tiongkok juga mencatatkan penurunan Producer Prices Index dari 13.5% yoy di Oktober 2021 menjadi 12.9% yoy di November 2021.

• Penguatan IHSG dapat berlanjut ke kisaran 6650-6680 (10/12).

• Top picks (10/12) : ACES, ERAA, INDF, TLKM, SIDO, BBKP, HRUM, TINS, TOWR dan SCMA

MARKET NEWS

BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyepakati kerjasama pembiayaan senilai total Rp2,45 triliun bagi PT Hutama Karya (Persero) serta mitra supplier/kontraktornya yang akan digunakan untuk membiayai pengembangan bisnis BUMN karya tersebut ke depan. Dari nilai pembiayaan tersebut, sebesar Rp2,2 triliun merupakan limit kredit modal kerja yang diberikan kepada Hutama Karya dengan masa pinjaman 12 bulan untuk membiayai proyek-proyek yang sedang digarap.

KBLV PT First Media Tbk

PT Trijaya Putra Mulia mendivestasi 30 juta saham PT First Media Tbk (KBLV). Pelepasan saham dilakukan pada harga Rp800 per lembar senilai Rp24 miliar. Transaksi dilakukan pada 29 November 2021. Transaksi untuk kepentingan internal.

AVIA PT Avia Avian Tbk

Anak usaha PT Avia Avian Tbk (AVIA) yakni PT Tirtakencana Tatawarna, melakukan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor sebesar 2,83 juta saham atau senilai Rp 1,41 triliun. Terdapat tiga tujuan peningkatan modal yang dilakukan PT Tirtakencana Tatawarna. Pertama, untuk modal kerja, Kedua, pembelanjaan modal atau capital expenditure (capex) , Ketiga, pelunasan utang bank.

TNCA PT Trimuda Nuansa Citra Tbk

Belanja Hitungan Detik (BHD) sebagai Pemegang saham bukan pengendali dari PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. (TNCA) telahmelepas lagi kepemilikan sahamnya secara bertahap pada 1 Desember hingga 3 Desember 2021. Tujuan dari transaksi tersebut adalah untuk jual beli dengan kepemilikan langsung. Pasca penjualan, maka kepemilikan saham PT. Belanja Hitungan Detik di TNCA kini berkurang menjadi 29.093.300 lembar saham atau setara dengan 7,13% dibandingkan sebelumnya 38.815.700 lembar saham atau setara dengan 9,21%.

AMAR PT Bank Amar Indonesia Tbk

PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) menjadi bank pertama di Indonesia yang menerapkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) secara permanen atau disebut dengan hybrid working style yang sejalan dengan Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan yang diterbitkan pada 26 Oktober lalu oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

PHINTRACO SEKURITAS